::..selamat datang di blog kecil ini, semoga setiap tulisan yang tersedia disini, bisa memberikan manfaat yang positif untuk kalian.. terimakasih atas kunjungannya..::


8.29.2011

Rumput di Taman Allah

Share

Karya : Syeikh Sa'adi
Terjemahan oleh : Muhammad Badr Zain El-Faaiz


Saya melihat karangan bunga mawar yang segar
Diikat pada sebuah kubah rumput.
Saya bertanya: "Apakah rumput tercela
untuk duduk sejajar dengan bunga mawar? "

Rumput menangis dan berkata: "Hus!
Persahabatan tidak melenyapkan kebangsawanan.
Meskipun aku tidak memiliki keindahan, warna, dan tidak harum,
apakah aku masih hina jika aku berada di taman Allah? "

Biografi Syeikh Sa'adi ( Abu Muhammad Mushlihuddien bin Abdullaah Shirazy)

Share

Syekh Sa'adi (bahasa Persia: سعدی ) nama lengkapnya dalam Bahasa Indonesia : Abu Muhammad Mushlihuddin bin Abdullah Shirazy) (1184  - 1283/1291) adalah salah satu penyair Persia di Zaman Keemasan Islam. Ia juga turut terkenal dengan kedalaman ilmu pemikiran sosial.

BIOGRAFI

Dilahirkan di Shiraz, Persia, Syekh Sa'adi berhijrah ke Baghdad ketika berusia muda untuk mempelajari sastra Arab dan juga Iptek Islam di An-Nizhamiyyah, Baghdad (1195-1226).

Disebabkan ketidakstabilan keadaan pemerintahan Islam setelah penyerbuan bangsa Mongol, ia menjelajah ke Anatolia, Suriah, Mesir dan Irak. Dalam hasil tulisannya, ia turut menjelajah sejauh India dan Asia Tengah. Sa'adi ini bagaikan Marco Polo yang merantau ke negeri-negeri asing dari tahun 1271 hingga 1294. Perbedaan antara dua tokoh ini ialah Marco Polo menjelajah ke negeri-negeri kaya dan bergaul dengan bangsawan-bangsawan, sedangkan Sa'adi bergaul dengan orang yang selamat dari keganasan bangsa Mongol. Ia bertemu dan berbicara dengan pedagang, petani, pengkhotbah, pengelana, pencuri dan sufi. Sekurang-kurangnya 20 tahun ia melakukan perkara yang sama yaitu memberi khotbah, menasihati masyarakat, menuntut ilmu, dan memperbaiki khotbahnya supaya diisi ilmu-ilmu yang berguna.

Saat pulang ke tempat kelahirannya, Shiraz, ia telah tua. Kepulangan beliau dielu-elukan penduduk kota itu. Malahan, pemerintah wilayah Shiraz juga turut mengelu-elukan kepulangannya. Sebagai balasan terhadap budi baik pemerintah Shiraz, ia menggunakan nama pemerintah itu yaitu Sa'adi bin Zangi sebagai nama penanya. Sa'adi juga turut menulis beberapa puisi bagi menghargai layanan baik pemerintah Shiraz ini. Ia kemudian menghabiskan masa tua di kota ini.

HASIL PENULISAN

Tulisannya yang terkenal ialah Bostan (Kebun) dari tahun 1257, dan juga Gulistan (Taman Mawar Merah) pada tahun 1258. Kitab Bostan ini adalah kumpulan puisi-puisi dan juga cerita-cerita yang mengisahkan sifat-sifat yang harus ada pada setiap Muslim yaitu adil, rendah diri, murah hati dan tidak tamak.

Karya Golestan di dalamnya berbentuk prosa dan mengandung cerita dan persitiwa-persitiwa pribadi. Karya ini diselitkan dengan puisi-puisi pendek yang mengandung aforisme, nasihat dan juga lelucon. Sa'adi juga turut menggambarkan sifat manusia yang tidak mau munasabah.

* Untuk syair-syair beliau, masih dalam proses penterjemahan.

Biografi Muhammad Bin Musa Al-Khawarizmi

Share


Muhammad bin Mūsā al-Khawārizmī (Arab : محمد بن موسى الخوارزمي) adalah seorang ahli matematika, astronomi, astrologi, dan geografi  yang berasal dari Persia.
Beliau lahir sekitar tahun 780 di Khwārizm (sekarang Khiva, Uzbekistan) dan wafat sekitar tahun 850 di Baghdad. Hampir sepanjang hidupnya, ia bekerja sebagai dosen di Sekolah Kehormatan di Baghdad

Buku pertamanya, al-Jabar, adalah buku pertama yang membahas solusi sistematik dari linear dan notasi kuadrat. Sehingga ia disebut sebagai Bapak Aljabar. Translasi bahasa Latin dari Aritmatika beliau, yang memperkenalkan angka India, kemudian diperkenalkan sebagai Sistem Penomoran Posisi Desimal di dunia Barat pada abad ke 12. Ia merevisi dan menyesuaikan Geografi Ptolemeus sebaik mengerjakan tulisan-tulisan tentang astronomi dan astrologi.

Kontribusi beliau tak hanya berdampak besar pada matematika, tapi juga dalam kebahasaan. Kata Aljabar berasal dari kata al-Jabr, satu dari dua operasi dalam matematika untuk menyelesaikan notasi kuadrat, yang tercantum dalam buku beliau. Kata logarisme dan logaritma diambil dari kata Algorismi, Latinisasi dari nama beliau. Nama beliau juga di serap dalam bahasa Spanyol Guarismo dan dalam bahasa Portugis, Algarismo yang berarti digit.

BIOGRAFI

Sedikit yang dapat diketahui dari hidup beliau, bahkan lokasi tempat lahirnya sekalipun. Nama beliau mungkin berasal dari Khwarizm (Khiva) yang berada di Provinsi Khurasan pada masa kekuasaan Bani Abbasiyah (sekarang Xorazm, salah satu provinsi Uzbekistan).
Gelar beliau adalah Abū ‘Abdu llāh (Arab : أبو عبد الله ) atau Abū Ja’far.

Sejarawan al-Tabari menamakan beliau Muhammad bin Musa al-Khwārizmī al-Majousi al-Katarbali (Arab: محمد بن موسى الخوارزميّ المجوسيّ القطربّليّ). Sebutan al-Qutrubbulli mengindikasikan beliau berasal dari Qutrubbull, kota kecil dekat Baghdad.

Tentang agama al-Khawārizmī', Toomer menulis:
“Sebutan lain untuk beliau diberikan oleh Al-Tabari, "al-Majusi (penyembah api)," ini mengindikasikan ia adalah pengikut Zoroaster.Ini mungkin terjadi pada orang yang berasal dari Iran.
Tetapi, kemudian buku Al-Jabar beliau, menunujukkan bahwa beliau adalah seorang Muslim Ortodok,
jadi sebutan Al-Tabari ditujukan pada saat ia muda, ia beragama Majusi.     ”

Dalam Kitab al-Fihrist Ibnu al-Nadim, kita temukan sejarah singkat beliau, bersama dengan karya-karya tulis beliau. Al-Khawarizmi menekuni hampir seluruh pekerjaannya antara 813-833. setelah Islam masuk ke Persia, Baghdad menjadi pusat ilmu dan perdagangan, dan banyak pedagang dan ilmuwan dari Cina dan India berkelana ke kota ini, yang juga dilakukan beliau. Dia bekerja di Baghdad pada Sekolah Kehormatan yang didirikan oleh Khalifah Bani Abbasiyah Al-Ma'mun, tempat ia belajar ilmu alam dan matematika, termasuk mempelajari terjemahan manuskrip Sanskerta dan Yunani.

KARYA

Karya terbesar beliau dalam matematika, astronomi, astrologi, geografi, kartografi, sebagai fondasi dan kemudian lebih inovatif dalam aljabar, trigonometri, dan pada bidang lain yang beliau tekuni. Pendekatan logika dan sistematis beliau dalam penyelesaian linear dan notasi kuadrat memberikan keakuratan dalam disiplin aljabar, nama yang diambil dari nama salah satu buku beliau pada tahun 830 M, al-Kitab al-mukhtasar fi hisab al-jabr wa'l-muqabala (Arab :  الكتاب المختصر في حساب الجبر والمقابلة ) atau: "Buku Rangkuman untuk Kalkulasi dengan Melengkapakan dan Menyeimbangkan”, buku pertama beliau yang kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Latin pada abad ke-12.

Pada buku beliau, Kalkulasi dengan angka Hindu, yang ditulis tahun 825, memprinsipkan kemampuan difusi angka India ke dalam perangkaan timur tengah dan kemudian Eropa. Buku beliau diterjemahkan ke dalam bahasa Latin, Algoritmi de numero Indorum, menunjukkan kata algoritmi menjadi bahasa Latin.

Beberapa kontribusi beliau berdasar pada Astronomi Persia dan Babilonia, angka India, dan sumber-sumber Yunani.

Sistemasi dan koreksi beliau terhadap data Ptolemeus pada geografi adalah sebuah penghargaan untuk Afrika dan Timur –Tengah. Buku besar beliau yang lain, Kitab surat al-ard ("Pemandangan Bumi";diterjemahkan oleh Geography), yang memperlihatkan koordinat dan lokasi dasar yang diketahui dunia, dengan berani mengevaluasi nilai panjang dari Laut Mediterania dan lokasi kota-kota di Asia dan Afrika yang sebelumnya diberikan oleh Ptolemeus.

Ia kemudian mengepalai konstruksi peta dunia untuk Khalifah Al-Ma’mun dan berpartisipasi dalam proyek menentukan tata letak di Bumi, bersama dengan 70 ahli geografi lain untuk membuat peta yang kemudian disebut “ketahuilah dunia”. Ketika hasil kerjanya disalin dan ditransfer ke Eropa dan Bahasa Latin, menimbulkan dampak yang hebat pada kemajuan matematika dasar di Eropa. Ia juga menulis tentang astrolab dan sundial.

Buku 1 - Aljabar

Sebuah halaman dari Aljabar al-Khwārizmī

al-Kitāb al-mukhtaṣar fī ḥisāb al-jabr wa-l-muqābala (Arab: الكتاب المختصر في حساب الجبر والمقابلة Buku Rangkuman Kalkulasi dengan Melengkapkan dan Menyeimbangkan) adalah buku matematika yang ditulis tahun 830.

Buku tersebut merangkum definisi aljabar. Buku ini diterjemahkan ke dalam Bahasa Latin berjudul Liber algebrae et almucabala oleh Robert of Chester (Segovia, 1145) dan juga oleh Gerard of Cremona.

Metode beliau dalam menyelesaikan linear dan notasi kuadrat dilakukan dengan meredusi notasi ke dalam 6 bentuk standar (dimana b dan c adalah angka positif)

    * Angka ekual kuadrat (ax2 = c)
    * Angka ekual akar (bx = c)
    * Kuadrat dan akar ekual (ax2 + bx = c)
    * Kuadrat dan angka akar ekual (ax2 + c = bx)
    * Akar dan angka kuadrat ekual (bx + c = ax2)
    * Kuadrat ekual akar (ax2 = bx)

Dengan membagi koefisien dari kuadrat dan menggunakan dua operasi aljabar (Arab: الجبر penyimpanan atau melengkapkan) dan al-muqābala (menyeimbangkan). Aljabar adalah proses memindahkan unit negatif, akar dan kuadrat dari notasi dengan menggunakan nilai yang sama di kedua sisi. Contohnya, x2 = 40x - 4x2 disederhanakan menjadi 5x2 = 40x. Al-muqābala adalah proses memberikan kuantitas dari tipe yang sama ke sisi notasi. Contohnya, x2 + 14 = x + 5 disederhanakan ke x2 + 9 = x.

Beberapa pengarang telah menerbitkan tulisan dengan nama Kitab al-gabr wa-l-muqabala, termasuk Abu Hanifa al-Dinawari, Abu Kamil (Rasala fi al-Gabr wa-al-muqabala), Abu Muhammad al-'Adli, Abu Yusuf al-Missisi, Ibnu Turk, Sind bin 'Ali, Sahl bin Bisrr, dan Sarafuddin Al-Tusi.

Buku 2 Dixit Algoritma.

Buku kedua besar beliau adalah tentang aritmatika, yang bertahan dalam Bahasa Latin, tapi hilang dari Bahasa Arab yang aslinya. Translasi dilakukan pada abad ke-12 oleh Adelard of Bath, yang juga menerjemahkan tabel astronomi pada 1126.

Pada manuskrip Latin,biasanya tak bernama,tetapi umumnya dimulai dengan kata: Dixit algorizmi ("Seperti kata al-Khawārizmī"), atau Algoritmi de numero Indorum ("al-Kahwārizmī pada angka kesenian Hindu"), sebuah nama baru di berikan pada hasil kerja beliau oleh Baldassarre Boncompagni pada 1857. Kitab aslinya mungkin bernama Kitāb al-Jam’a wa-l-tafrīq bi-ḥisāb al-Hind ("Buku Penjumlahan dan Pengurangan berdasarkan Kalkulasi Hindu").

Buku 3 - Rekontruksi Planetarium

Peta abad ke-15 berdasarkan Ptolemeus sebagai perbandingan.
Buku ketiga beliau yang terkenal adalah Kitāb ṣūrat al-Arḍ (Bhs.Arab: كتاب صورة الأرض "Buku Pemandangan Dunia" atau "Kenampakan Bumi" diterjemahkan oleh Geography), yang selesai pada 833 adalah revisi dan penyempurnaan Geografi Ptolemeus, terdiri dari daftar 2402 koordinat dari kota-kota dan tempat geografis lainnya mengikuti perkembangan umum.

Hanya ada satu kopi dari Kitāb ṣūrat al-Arḍ, yang tersimpan di Perpustakaan Universitas Strasbourg. Terjemahan Latinnya tersimpan di Biblioteca Nacional de España di Madrid. Judul lengkap buku beliau adalah Buku Pendekatan Tentang Dunia, dengan Kota-Kota, Gunung, Laut, Semua Pulau dan Sungai, ditulis oleh Abu Ja’far Muhammad bin Musa al-Khawarizmi berdasarkan pendalaman geografis yamg ditulis oleh Ptolemeus dan Claudius.

Buku ini dimulai dengan daftar bujur dan lintang, termasuk “Zona Cuaca”, yang menulis pengaruh lintang dan bujur terhadap cuaca. Oleh Paul Gallez, dikatakan bahwa ini sanagat bermanfaat untuk menentukan posisi kita dalam kondisi yang buruk untuk membuat pendekatan praktis. Baik dalam salinan Arab maupun Latin, tak ada yang tertinggal dari buku ini. Oleh karena itu, Hubert Daunicht merekonstruksi kembali peta tersebut dari daftar koordinat. Ia berusaha mencari pendekatan yang mirip dengan peta tersebut.

Buku 4 - Astronomi

Kampus Corpus Christi MS 283
Buku Zij Al-Sindhind (Arab: زيج "tabel astronomi”) adalah karya yang terdiri dari 37 simbol pada kalkulasi kalender astronomi dan 116 tabel dengan kalenderial, astronomial dan data astrologial sebaik data yang diakui sekarang.

Versi aslinya dalam Bahasa Arab (ditulis 820) hilang, tapi versi lain oleh astronomer Spanyol Maslama al-Majriti (1000) tetap bertahan dalam bahasa Latin, yang diterjemahkan oleh Adelard of Bath (26 Januari 1126). Empat manuskrip lainnya dalam bahasa Latin tetap ada di Bibliothèque publique (Chartres), the Bibliothèque Mazarine (Paris), the Bibliotheca Nacional (Madrid) dan the Bodleian Library (Oxford).


Buku 5 - Kalender Yahudi

Al-Khawārizmī juga menulis tentang Penanggalan Yahudi (Risāla fi istikhrāj taʾrīkh al-yahūd "Petunjuk Penanggalan Yahudi"). Yang menerangkan 19-tahun siklus interkalasi, hukum yang mengatur pada hari apa dari suatu minggu bulan Tishrī dimulai; memperhitungkan interval antara Era Yahudi(penciptaan Adam) dan era Seleucid ; dan memberikan hukum tentang bujur matahari dan bulan menggunakan Kalender Yahudi. Sama dengan yang ditemukan oleh al-Bīrūnī dan Maimonides.

Karya lainnya

Beberapa manuskrip Arab di Berlin, Istanbul, Tashkent, Kairo dan Paris berisi pendekatan material yang berkemungkinan berasal dari al-Khawarizmī. Manuskrip di Istanbul berisi tentang sundial, yang disebut dalam Fihirst. Karya lain, seperti determinasi arah Mekkah adalah salah satu astronomi sferik.

Dua karya berisi tentang pagi (Ma’rifat sa’at al-mashriq fī kull balad) dan determinasi azimut dari tinggi (Ma’rifat al-samt min qibal al-irtifā’).

Beliau juga menulis 2 buku tentang penggunaan dan perakitan astrolab. Ibnu al-Nadim dalam Kitab al-Fihrist (sebuah indeks dari bahasa Arab) juga menyebutkan Kitāb ar-Ruḵāma(t) (buku sundial) dan Kitab al-Tarikh (buku sejarah) tapi 2 yang terakhir disebut telah hilang.


Referensi : wikipedia Indonesia dan berbagai sumber yang dikumpulkan oleh : Muhammad Badr Zain El-Faaiz

Situs Al-Maqar : bukti peradaban 9.000 tahun yang lalu

Share


Penemuan arkeologis terbaru di Dubai kemungkinan bakal merubah sejarah. Arkeolog Arab mengatakan, mereka menemukan situs baru di mana ada indikasi domestikasi hewan sekitar 9.000 tahun yang lalu.
Situs yang disebut Al Maqar itu, bila terbukti memiliki data domestikasi hewan kuda sembilan milenium itu akan mengubah sejarah dunia. Karena sebelumnya diketahui domestikasi hewat tertua ada di Turki atau Asia Tengah, 5.500 tahun yang lalu.

"Temuan ini akan menantang temuan situs tertua sebelumnya," kata Ali Al Ghabban, wakil presiden Museum dan Purbakala dari Komisi Wisata dan Purbakala Arab Saudi.
Ia lanjutkan, "Penemuan ini akan mengubah pengetahuan manusia soal hubungannya dengan hewan. Karena di situs ini terbukti manusia sudah memelihara hewan di era Neolitik muda," kata dia saat jumpa pers.

Ia tegaskan, selain kuda, ditemukan juga rangka manusia yang sudah termumifikasi, mata panah, serpih, alu, alat menjahit dan lain sebagainya. "Ini menunjukkan manusia 9.000 tahun lalu sudah mahir membuat kerajinan tangan," katanya.

Bosscha : "Lebaran 2011 jatuh pada tanggal 31 Agustus"

Share


Ngamprah (ANTARA) - Peneliti Observatorium Bosscha Bandung, Jawa Barat, Deva Octavian menegaskan bahwa hari lebaran 2011 atau 1 syawal 1432 Hijriah akan jatuh pada 31 Agustus 2011.
Penentuan itu merupakan hasil dari pengamatan dengan menggunakan pisau analisis ilmu astronomi yang dimilikinya. Oleh karena itu, ijtimak akhir Ramadhan 1432 Hijriah akan dilakukan pada Senin 29 Agustus pukul 10.04 WIB.

"Tinggi bulan saat matahari terbenam 29 Agustus di seluruh wilayah Indonesia kurang dari dua derajat. Dari data tersebut, hilal tidak mungkin dilihat di wilayah Indonesia. Dengan begitu, 1 Syawal 1432 Hijriah tanggal 30 Agustus setelah Maghrib. Jadi, masih ada Salat Tarawih pada 29 Agustus dan tidak ada tarawih tanggal 30 Agustus," ujarnya.

Dengan demikian sambungnya, puasa pada tahun 1432 Hijriah berjumlah 30 hari. Meski begitu, rencananya sidang itsbat penentuan 1 Syawal 1432 Hijriah akan dilakukan pada 29 Agustus.
"Makanya, tidak salah kalau yang menggunakan metode hisab dan rukyatul hilal dalam penentuan awal syawal akan berbeda. Sebab, 29 Agustus, hilal belum terlihat oleh mata karena dekat dengan matahari," katanya.
Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Abdul Fattah Wibisono mengatakan, Muhammadiyah sudah menentukan bahwa hari raya tahun ini jatuh pada Selasa (30/8).

Keputusan itu merupakan hasil perhitungan hisab tim Muhammadiyah. Saat matahari terbenam pada hari ke-29 Ramadhan, posisi hilal ada di atas ufuk dengan ketinggian 1 derajat 55 menit.
35 petugas
Sebelumnya, Peneliti observatorium Bosscha Bandung, Deva Octavian mengatakan 35 orang akan diterjunkan dalam penentuan hari lebaran atau 1 syawal 1432 Hijirah. Personil sebanyak itu akan mengamati hilal pada 16 titik yang telah ditentukan.

Jumlah sebanyak itu merupakan gabungan dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo), Observatorium Bosscha, Rukyatul Hilal Indonesia, Lapan, serta sejumlah perguruan tinggi. Sedangkan untuk pengamatan hilal akan dilakukan pada 29 dan 30 Agustus mulai pukul 16.00 WIB.
"Secara prinsip kerja dalam penentuan hari awal puasa dengan lebaran atau 1 syawal tidak ada bedanya karena sama-sama mengamati hilal," ujarnya.

Jumlah pengamat dan titik pengamatan hilal untuk penentuan 1 syawal 1432 Hijriah lebih banyak dari pada pengamatan hilal untuk menentukan awal Ramadhan yang hanya melibatkan 30 orang untuk 14 titik saja. Disampaikannya, Kemenkominfo memang sengaja memperbanyak jumlah titik pengamatan hilal, hal itu karena lebih mempermudah pengamatan dan menjamin ketepatannya. Karena bisa jadi, pengamatan yang dilakukan di suatu daerah terhalangi, tapi di daerah lainnya bisa dilakukan.

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites