::..selamat datang di blog kecil ini, semoga setiap tulisan yang tersedia disini, bisa memberikan manfaat yang positif untuk kalian.. terimakasih atas kunjungannya..::


8.27.2011

Biografi Penyair Mujahid Islam Hasan Ibn Tsabit


 
Islam dan sastra di setiap zaman selalu memiliki hubungan unik. Di satu sisi, kesusastraan Islam berfungsi sebagai salah satu alat dakwah bahkan sebagai alat jihad. Di sisi lain, sastra dapat menjadi musuh Islam ketika karya sastra muncul sebagai penghujat dan penghina Islam. Di zaman Rasulullah Saw, syair tak saja memiliki fungsi sebagai karya sastra tetapi juga sebagai pembela dan pengobar semangat. Sudah menjadi tradisi bangsa Arab zaman dahulu untuk memiliki seorang penyair hebat. Para penyair menjadi lidah suatu kabilah, syair-syair yang dilantunkannya memberi pembelaan terhadap serangan kabilah yang lain yang menghina dan mencela kabilahnya. Bahkan dinding ka'bah menjadi saksi ratusan syair-syair yang ditempelkan oleh berbagai suku di tanah Arab. Dalam waktu tertentu, ribuan orang berdatangan untuk membaca syair-syair di dinding ka'bah. Tradisi kesusastraan Islam yang diawali oleh kebiasaan bangsa Arab dapat menjadi penangkal klaim budaya oleh bangsa maupun agama lain.

Hasan bin Tsabit adalah salah seorang sahabat Rasulullah, Saw.
Dalam sejarah, Hasan bin Tsabit tidak terlibat di medan perang, tapi 'hanya' berjihad dengan lisan dan tulisan. Nabi ridha kepadanya dan malaikat jibril mendukungnya. Syair-syair Hasan bin Tsabit membangkitkan semangat juang para mujahid. Rasulullah saw menempatkan beliau sesuai kapasitas dan potensinya. Sangat luar biasa .
Syair-syair yang ditulis Hasan itu termasuk bagian dari jihadnya, yang boleh jadi bisa dikatakan sebagai sarana jihad.
Rasulullah saw bersabda, "Barangsiapa yang mempersiapkan kendaraan orang untuk berperang, berarti ia telah berparang." (HR.Bukhari dan Muslim).

Rasulullah mengangkat Hasan bin Tsabit secara resmi sebagai penyair islam.
Hasan bin Tsabit sangat dibanggakan oleh Rasulullah karena syair-syair yang diciptakannya mampu menangkis hinaan dan celaan orang-orang Quraisy. Ketika orang-orang Quraisy melantunkan syair yang bernada penghinaan kepada Rasulullah maka Hasan bin Tsabit tampil membuat syair balasan. Bagaikan tombak yang merobek jantung, syair Hasan bin Tsabit membuat orang-orang Quraisy terdiam membisu karena tak sanggup membuat syair tandingannya. Ketika Rasulullah dihina, Hasan bin Tsabit mengatakan:
Kamu menghina Muhammad maka aku membelanya
Dan di sisi Allah-lah balasan dari semua itu
Kamu menghina Muhammad yang baik lagi bertakwa
Seorang utusan Allah yang selalu menepati janji
Sesungguhnya bapakku, ibuku, dan kehormatanku
Adalah pelindung bagi kehormatan Muhammad dari kalian

Selain Hasan bin Tsabit juga dikenal penyair Islam lainnya seperti Ka'ab bin Malik dan Ka'ab bin Zuhair yang syair-syairnya juga membela dan memuji Rasulullah. Ka'ab bin Malik terkenal dengan kejujurannya dan rasa penyesalan yang sangat atas kelalaiannya tidak mengikuti perang Tabuk karena lebih mementingkan dunia. Sedangkan Ka'ab bin Zuhair terkenal dengan syair puji-pujian dan salah satu syairnya berjudul Burdah menjadi nama syair pujian kepada Rasulullah Saw sampai sekarang. 
Penyair lainnya seperti Abdullah Ibnu Rawahah, panglima perang pasukan Islam yang juga seorang penyair. Saat pasukan Islam meninggalkan Madinah untuk berperang, ia berdiri tegak dan mengucap syairnya:


Yang kupinta kepada Allah Yang Maha Rahman,
Keampunan dan kemenangan di medan perang,
Dan setiap ayunan pedangku memberi ketentuan,
Bertekuk lututnya angkatan perang syetan,
Akhirnya aku tersungkur memenuhi harapan,
Mati syahid di medan perang!

referensi:Wikipedia Bahasa Indonesia

0 komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites