{Puisi kenangan penuh kasih dari sahabat Khubyab, konon disusun oleh Hasan Ibn Tsabit seorang penyair muslim, dan dipuji dalam literatur bahasa Arab sebagai sebuah mahakarya. Pesona bahasa asli dan irama itu mustahil untuk disampaikan dalam terjemahan ini.}
Sekutu musuh telah berkumpul padaku,
menghasut pasukan mereka
untuk mengumpulkan kekuatan;
Mereka telah mengundang
perempuan dan anak-anak untuk ikut menyaksikan,
dan mengikat aku ke sebuah tiang yang kokoh.
Kepada Allah,
aku mengeluh kesepian dan penderitaanku;
Musuh yang mengelilingiku
bersukacita pada saat kematianku.
Wahai Sang Maha Perkasa..!!
berilah aku kekuatan,
Untuk menanggung
apa yang mereka lakukan padaku;
yang mencabik-cabik tubuhku.
Mereka memberi aku pilihan untuk berpaling dari-Mu,
Tapi kematian adalah kepastian;
Yang aku pikirkan dan membuat air mataku mengalir,
Bukan rasa sakit yang ditimbulkan padaku,
Aku tidak takut mati,
karena pada suatu saat nanti,
setiap nyawa harus mati;
Tapi aku gemetar karena takut api neraka-Mu,
takut pada murka-Mu.
Jiwa dan ragaku ini
adalah pengorbanan untuk Allah,
Berharap Dia akan merahmati
setiap keping tubuh tubuh yang di korbankan di jalan-Nya.
Selama aku mati menjadi seorang Muslim,
Aku tidak menyesali apapun,
Karena kematianku akan terjadi di jalan Allah.
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.